Quo Vadis

Quo vadis adalah bahasa latin yang berarti “Where are you going?” atau “Kemanakah engkau pergi?”. Ini adalah suatu frase yang sangat terkenal didalam peristiwa sejarah, yang bisa kita temui didalam Alkitab dari Yohanes 13:36.

Saat itu adalah saat sesudah Yesus memperingatkan Yudas, dan Yudas pergi meninggalkan Yesus dan murid-muridNya. Kemudian Yesus berkata kepada murid-muridnya seperti yang ditulis dalam ayat 32-35. Disini saya mau menekankan pada ayat 33-34 yang tertulis sebagai berikut:

33. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.

34. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. 35. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.

Kemudian di dalam ayat 36 kita melihat respon Simon Petrus seketika saat itu:

36. Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."

Sadarkah kita sekalian, bahwa kita pun juga terkadang seperti Petrus ini yang seringkali tidak mempedulikan, atau kurang peka bahkan mungkin melupakan dan tidak peduli akan apa yang Tuhan suru kita lakukan. Kalau kita lihat kembali Yesus memberi instruksi atau pesan untuk murid-muridnya lakukan yaitu mengasihi karena itu adalah bukti bahwa kita adalah murid Kristus.

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah mengapa sampai Petrus bisa miss atau fail buat notice apa yang Tuhan Yesus suru? Mengapa sampai Petrus tidak “ngeh” akan instruksi Yesus? Kalau buat kita, mengapa kita tidak peka akan apa yang Tuhan mau kita lakukan? Petrus disini terpaku karena curiositynya (rasa keingin tahuannya) akan hal-hal yang sebenarnya Tuhan belum ungkapkan saat itu. Petrus punya rasa ingin tau banget akan hal yang Tuhan belum mau tunjukkan pada Petrus. Sama seperti yang terjadi pada Petrus disini, ini pun juga terkadang terjadi pada diri kita. Kita seringkali ingin tau akan hal-hal yang menjadi rahasia orang lain bukan? Kita sangat ingin tau akan hal-hal yang masih menjadi rahasia Tuhan, terlalu kuatir akan masa depan kita.. yang sebenarnya masi Tuhan tutup saat ini bagi kita. Kita terlalu ingin tau/mendapatkan akan hal-hal yang belum dibukakan Tuhan dibanding dengan melakukan hal-hal yang sudah dibukakan Tuhan bagi kita.

Kemudian selanjutnya kita melihat apa yang Yesus katakan meresponi pertanyaan Petrus ini. Tuhan Yesus tidak memberikan jawaban tentang kemana Ia akan pergi, ataupun tentang hal-hal kematianNya, namun disini Yesus menekankan kembali agar Petrus dicukupkan dengan apa yang Tuhan telah katakan. Ia didalam ayat 36 ini kembali mengulangi apa yang Ia telah katakan didalam ayat 33 diatas. Didalam ayat 36 ini kita bisa belajar akan beberapa hal:

Pertama agar kita selalu dicukupkan akan hal-hal yang Tuhan berikan. Kita belajar akan kita setia dalam perkara-perkara kecil yang Tuhan kasi kita untuk kita pekerjakan saat ini, karena hal-hal yang lebih besar ada saatNya sendiri. Disini ditunjukkan kemudian diayat-ayat selanjutnya dimana Petrus dengan pridenya atau self-confidencenya berkata bahwa ia berani mati bagi Kristus, namun Kristus berkata sebelum ayam berkokok, Petrus sudah menyangkal Kristus 3 kali. Tuhan tau bahwa belum waktunya bagi Petrus saat itu untuk ikut dengan Tuhan, tapi Tuhan tau bahwa kelak Petrus akan ikut bersamaNya.

Hal kedua yang kita pelajari dari bagian ini adalah kalau Tuhan berkata bahwa Petrus tidak bisa mengikutiNya, itu berarti ada pekerjaan yang Petrus harus selesaikan didunia ini. Bagi kita berarti saat ini ada pertandingan yang harus kita selesaikan, sampai kita menyelesaikan pertandingan itu dengan baik maka itulah waktu Tuhan kelak bagi kita. Matthew henry mengatakan hal yang tepat: “Believers must not expect to be glorified as soon as they are effectually called, for there is a wilderness between the Red Sea and Canaan.

Melalui renungan ini, biarlah kita belajar mencari dan peka akan apa yang Tuhan mau kita lakukan saat ini, mengarahkan pandangan kita dalam perkara-perkara yang Tuhan mau lakukan seperti dalam ayat 34-35 diatas biarlah kita memiliki kasih sebagai bukti kita adalah murid Kristus. Didalam bahasa inggrisnya sebagai berikut:
“By this shall all men know that you are my disciples, if you have love one to another”. Kita disini harus have love bukan saja show love. Kita disuruh untuk memiliki kasih itu berakar didalam diri kita, sehingga ada tidak ada orang pun kita memiliki kasih yang sejati itu, kasih Kristus. Amin.

~ PoL

Comments