God works in all things

"And we know that all things work together for good to them that love God, to them who are the called according to his purpose." (Rome 8:28)

Melalui ayat ini kita bisa melihat bahwa Allah bekerja di dalam segala sesuatu. Maksudnya Allah bukan sebagai oknum yang pasif, tetapi Allah kita adalah inisiator yang mengontrol, memonitor, dan menguasai sejarah. Jadi kita harus percaya kalau segala sesuatu yang terjadi itu diizinkan/dicampur tangani oleh Tuhan. Yang di rencanakan, yang diizinkan, yang dibiarkan sekalipun berada dalam kehendak Tuhan.

Kalau kita liat dari bahasa indonesia, ditulis bahwa "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu ...". Apa maksud dari "segala sesuatu" disini? Apakah sebagai peristiwa yang berkeping-keping ataukah sebagai totalitas? Jawabannya, bukan berkeping-keping dan terpecah belah, tetapi merupakan ke-total-an. Ada kaitan antar satu peristiwa dan peristiwa lain, sehingga orang Kristen mempunyai pandangan total tentang hidup.

Pak Tong dalam kotbahnya memberikan suatu analogi yang menurut saya sangat bagus, seperti ini:

Seorang ayah memberikan mainan puzzle yang terdiri dari ribuan keping kepada anaknya. Anak itu bertanya, “Kalau saya sudah menyusunnya, akan menjadi gambar apa?” “Kamu akan mendapatkan gambar peta dunia,” jawab sang ayah. Si anak mulai menyusun, tetapi alangkah sulitnya menggabungkan potongan-potongan kecil dari peta dunia, karena setiap potongan itu hampir sama, garis, warna sungai, kota, tempat, hanya itu saja. Anak itu menggabungkan potongan-potongan itu dengan susah payah. Akhirnya sang ayah berkata, “Kalau kamu balikkan semua potongan-potongan kecil itu, kamu akan dapat mengerjakannya dengan mudah.” Maka si anakpun berusaha membalikkan semua potongan kecil. Akhirnya dia mulai menemukan bahwa apa yang dikerjakan memang gampang. Karena di balik potongan itu terdapat

warna yang gampang untuk dicocokkan. Setelah si anak menggabungkan semuanya itu, dia menemukan bahwa gambaran yang jadi adalah Yesus Kristus. Lalu diberikan lem dan dibalikkan, ternyata peta dunia sudah jadi. Mengertikah teman-teman akan maksud cerita ini?

Orang Kristen berbeda dengan orang yang bukan Kristen. Orang Kristen dididik dan diajar dengan kalimat yang agung ini, “all things work together for good to those who love God”. Ini merupakan pekerjaan Tuhan di belakang layar. Kalau kita memang adalah anak Tuhan yang mengasihiNya, tetapi dalam hidup kita terjadi hal-hal yang berlawanan dengan kesejahteraan, kesehatan dan keinginanmu, jangan kecewa, menangis, dan mengeluh dengan tidak henti-hentinya. Karena kalau kita merasa sulit untuk menyusun semua kepingan-kepingan yang bisa menjadi gambaran total, pasti ada maksud Tuhan yang baik untuk kita, pasti semua itu membawa akibat yang baik buat kita.

Kalau kita lihat, banyak orang Kristen tidak mau digarap oleh Tuhan. Hanya mau sebagian, tidak mau all things. Hanya mau something, not all things. Only something will make us nothing. All things will make us something. Kalau kita tidak rela diatur oleh Tuhan dalam semuanya, kita always become nothing. Tapi bila kita menerima segala sesuatu dengan pengertian, ketaatan yang penuh, dan bijaksana yang dari Tuhan, kita akan dibentuk oleh Tuhan menjadi sesuatu.

Jadi sebenarnya kalau sekarang kita mengetahui bahwa Tuhan Kita adalah Tuhan yang berdaulat, dan Tuhan yang bekerja dalam segala hal didalam hidup kita; terkadang didalam kesulitan hidup manusia (sebagai contoh bencana Tsunami yang memakan ribuan jiwa), seringkali di newspaper atau secara tidak sadar manusia sering berkata: “Dimanakah Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan hal-hal yang buruk bagi kita itu terjadi? Mengapa dan mengapa”. Martin Luther berkata “There are no why in the hearts of the true believer.” Kalau kita memang sungguh beriman kepada Tuhan, kata “mengapa” ini tidaklah seharusnya ada dipikiran kita karena iman yang sejati mencakup penerimaan dan pengertian bahwa Tuhan Allah kita tidak mungkin berbuat salah meskipun susah untuk dimengerti. Seperti ada tertulis “For my thoughts are not your thoughts, neither are your ways my ways.” (Isaiah 55:8).

Jadi teman-teman sebagai penutup marilah kita jangan menyombongkan diri dalam setiap keberhasilan kita, dan juga jangan mengeluh apalagi menghujat Tuhan didalam kesulitan kita karena Tuhan bekerja dalam segala sesuatu.

Comments