Dosa dan Manusia

Topic ini sebenernya adalah topic dari westminster question 13-15. Tapi saya tulis lagi secara ringkas karena berhubungan dgn post di blog saya sebelum ini, dan juga saya rasa ini baik untuk yang mungkin mau tau apa itu Dosa. Ok langsung saja:

Manusia pada mula-mulanya diciptakan dengan memiliki 2 hal yang penting yaitu liberty (kebebasan) dan ability (kemampuan).

Liberty
Manusia diciptakan dengan mempunyai kebebasan untuk memilih jalan taat kepada Tuhan yang pada akhirnya akan mendapatkan hidup kekal, atau disisi lain manusia bisa memilih untuk tidak taat yang akibatnya adalah kematian. Bebas berarti tidak ada yang memaksa. Meski setanpun tidak bisa memaksa manusia untuk tidak taat kepada Tuhan. Setan hanya bisa mencobai, membujuk sehingga kita jatuh kepada ketidak taatan itu sendiri.

Ability
Manusia diciptakan dengan memiliki kemampuan untuk memilih diantara 2 alternatif tersebut yaitu untuk melakukan yang baik atau yang jahat. Disini pulalah letak perbedaan antara manusia yang telah jatuh dalam dosa, dan manusia mula-mula sebelum jatuh dalam dosa.

Perbedaan manusia dalam dosa dan manusia mula-mula
Kalau kita lihat, manusia yang jatuh kedalam dosa telah kehilangan ability nya untuk melakukan yang baik, manusia sudah tidak mempunyai power to do anything good. Kebebasan itu sendiri masih dimiliki oleh manusia berdosa, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan lagi untuk berbuat baik. Bisa dikatakan bahwa manusia telah kehilangan “the freedom of their own will”. Roma 3:12 mengatakan “... tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.”

Lalu kemudian timbul pertanyaan bagi kita, apakah yang baik dan apakah yang jahat? Apa yang benar dan apa yang salah?. Manusia tidak bisa men-define ini secara tepat. Allah sendiri lah yang mendeskripsikan benar dan salah. Dari sinilah timbul apa yang disebut dosa.

Dosa adalah suatu pelanggaran from the law of God. Meski sedikit saja itu sudah menjadi dosa. Pak Budi dalam retreat mengatakan “Sin is not an existence, but inexistence (kehilangan kemuliaan Tuhan)”. Tetapi setan mengatakan kepada Adam bahwa dosa di definisikan sebagai sesuatu yang bisa membahayakan manusia (harmful to men). Karena pemikiran yang salah terhada dosa, seringkali kita tidak sadar betapa besar dosa kita. Dan seringkali, sesuatu hal yang merupakan dosa bagi seseorang belum tentu menjadi dosa bagi orang lain.

Untuk mendefinisikan apa itu dosa, kita harus melihat our God’s view. Ada 2 hal tentang dosa:

1. Transgression of the law of God (Pelanggaran akan perintah Tuhan)

Disini jelas sekali, kita berdosa karena kita melakukan hal yang Tuhan tidak ingin kita lakukan (misal: membunuh, mencuri, Adam memakan buah yang Tuhan larang).

2.Sin of Omission

Disini dosa terjadi, karena kita tidak melakukan tugas yang seharusnya kita lakukan. Kita berdosa karena kita tidak melakukan tugas yang Tuhan mau kita lakukan. Seringkali orang berpikir dia tidak berdosa karena tidak membunuh, swearing, mencuri, dll. Tetapi sebenarnya dia telah berdosa karena dalam hidupnya dia tidak worship God.

Suatu analogi, kita yang seharusnya harus berlatih piano setiap hari rabu malam jam 7 sampai jam 8. Pada saat itu orang tua kita berteriak dari kamar “Arip!! Sudah latian piano lom??!!” Tetapi yang terjadi adalah si Arip sedang pergi untuk ambil2 foto.

Disini kita melihat bahwa ada tugas yang Arip harus lakukan pada saat itu tetapi tidak dilakukan.
Dari pembahasan ini, kita bisa melihat bahwa Adam jatuh kedalam dosa bukan karena “silly things” seperti anak kecil mengambil buah dari pohon tetangga. Bukan! Kita harus melihat dosa sebagai suatu hubungan kepada Tuhan dan kehendakNya. Kalau kita telusuri, Adam telah berbuat sesuatu yang melanggar perintah Tuhan, dia melanggar ketika dia memiliki kebebasan penuh (full liberty), dan masih memiliki kemampuan untuk berbuat baik (ability to do right), dan terakhir adam telah diberikan suatu warning terlebih dahulu akan akibat yang akan diterimanya pada saat dia melanggar. Maka disini kita bisa melihat seberapa besar dosa Adam (sebagai perwakilan manusia yang jatuh kedalam dosa).

Comments

Dave said…
Hi Paul, Teruskan usaha baik anda, menulis demi kemuliaan Tuhan :)