He Lives!

Hari ini baru saja kita merayakan Paskah. Kita kembali diingatkan bahwa kita
adalah manusia berdosa tetapi Tuhan Yesus sengaja mati di kayu salib untuk menebus
orang yang percaya kepadaNya. Pada hari yang ketiga kemudian Kristus bangkit dan naik kesurga untuk membuktikan bahwa maut telah dikalahkanNya, dan janjiNya tergenapi.

Truly He has shown us that He is The King of King and Lord of Lord forever and ever.. ketika setiap kali saya mendengarkan lagu haleluyah chorus dari Handel - Messiah, perasaan saya gentar, dan kagum akan setiap kata kata yg terdapat didalamnya.

“Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu,” tulis Paulus dalam 1 Korintus 15:17. Bukti sejarah dan banyaknya hidup yang berubah telah menyaksikan bahwa kebangkitan Yesus adalah sebuah fakta. Apakah Anda telah menaruh pengharapan pada Kristus yang telah bangkit? Kebangkitan Kristus lebih dari sekedar fakta sejarah – itu adalah bukti penyelamatan kita.

Tidak ada kata2 yang bisa kita katakan untuk boleh melihat karya keselamatan yg Tuhan boleh beri.. sekarang tinggal ucapan syukur dan respon kita terhadap Tuhan.
Kalau Kristus telah bangkit apa dampaknya buat kita? apa respon kita yang seharusnya?

Matius 5:13-14 mengatakan bahwa Kita harus menjadi garam dunia dan terang dunia. Kemudian dalam Kis 1:8 dikatakan "Tetapi kamu akan menerima kuasa bilamana Roh Kudus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Jadi disini dijelaskan bahwa seharusnya kita menjadi saksi kebangkitan Kristus.

Seorang saksi adalah seorang yang memberikan kebenaran yang ia saksikan kepada orang
lain, kalau tidak ia menjadi saksi palsu. Misalkan disuatu kejadian pembunuhan kita menjadi salah satu saksi ditempat kejadian. Kemudian kita diminta menjadi saksi oleh polisi, apakah kita mau? Mungkin kita tidak mau, ataupun mikir-mikir dulu. Kenapa? Karena menjadi saksi segala apa yang kita omongkan kalau salah dikit aja bisa bikin masalah, belom lagi kalau keselamatan kita diancam padahal kita tuh ga berkepentingan apa-apa. Demikian juga kita, sering kita beralasan "Ah lain kali aja", atau "Duh.. ga enak abisnya dia kan temen deket.. tar hubungannya jd renggang", atau "Saya ga pinter nginjilin orang or ga pinter ngomong".

So dari sini kita tau kalau menjadi saksi Kristus tidak sebatas hanya dengan memberitakan Injil (verbally),tapi juga seharusnya melalui hidup kita, kita bisa menunjukkannya. (Hidup seutuhnya adalah pelayanan - A Living Example).

Mungkin beberapa dari kita ada yang istilahnya "Moody dalam pelayanan". Kalau lagi ga mood dalam penginjilan, masa kita harus tetep menginjili? Munafik dong. Ini seperti kalau misalnya kita sakit terus kita ga nafsu makan, terus jadi kita ga perlu
untuk makan? Dokter pasti akan tetap menyuruh pasien untuk makan yang teratur, karena dia _tahu yang terbaik untuk si pasien (begitu juga dengan kita).

Mungkin alasan lain kenapa susah menjadi saksi Kristus adalah karena kita tidak terlalu menganggap penting untuk bersaksi bagi Kristus, sama seperti kalau kita mo bersaksi buat stranger dibanding bersaksi buat orang yang kita kasihi. Hukum yang terutama adalah "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap jiwamu" seringkali ditaruh dibawah hukum yang ke dua "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". Kita seringkali lebih mengasihi sesama dan diri kita sendiri (mementingkan kenyamanan diri sendiri - comfort zone) dibanding mengabarkan injil misalnya ke panti jompo,rumah sakit, dll. Kita seringkali lebih takut kalau perasaan temen kita terluka daripada melukai perasaan Tuhan.

Maukah kita mengasihi Tuhan? Akankah kita berespond dgn benar dihadapanNya? Mari kita menggumuli hal ini terus menerus dihidup kita?

To show His LOVE, Jesus DIED for me.
To show my LOVE, I must LIVE for Him.
Amen.


~ Soli Deo Gloria

Comments