Your god is too small

Dua orang sedang berbicara mengenari teman mereka yang bernama Robby:
A: Tau ga saya punya temen dulu namanya Robby, dia itu bekas pelajar di kota melbourne..
B: (menyelak pembicaraan) oh ya.. saya juga punya temen namanya Robby tuh.. Robbynya yang bekas anak RMIT bukan?
A: oh iya bener-bener..
B: yang ambil jurusan computer science kan? Kalo ga salah.. lulus tahun 2006 yang orangnya bawel-bawel gitu deh.
A: wah.. bener banget..
B: oh ya ya saya juga kenal dan tau dia kok dia temen saya juga, kenapa memangnya?
A: yah.. katanya bulan depan dia mau ke irian jaya tuh.. katanya dia terbeban kesana..
B: masa sih... loh padahal kemaren dia bilang dia mau balik ke solo tempat tinggal dia di indonesia bulan depan nanti.
A: (bertanya-tanya) solo?? Loh Robby itu kan orang dari medan...

Pernahkah anda mengalami posisi yang mirip seperti ini? Ketika anda mungkin berpikir atau membicarakan akan seseorang yang keliatannya mirip dengan apa yang kita pikirkan pertama kali, tapi ternyata lama2 omongan kita ga nyambung, karena sebenernya orang yang dibicarakan itu berbeda.

Hati-hati hal seperti ini mungkin juga sudah masuk didalam kekristenan. “Your god is too small !” Kenapa demikian? Karena seringkali kita yang mengaku kristen mempunyai pandangan kepada Tuhan (the living and true God) itu terlalu kecil. Saya pernah membaca dalam suatu artikel disitu membicarakan ttg oprah show. Disalah satu shownya ada seseorang yang berkata “I don’t know if i believe in God”. Kemudian si Oprah berkata “Do you believe in Love?”. Kemudian orang itu berkata “yes”, dan si Oprah memberi respond bahwa dia sebenarnya percaya kepada Tuhan karena God is Love (dibaca: Love is God). Benarkah yang namanya kasih itu pasti Tuhan? Atau sebenarnya kasih itu adalah salah satu attribut dari Tuhan?

Amerika yang katanya adalah negara kristen, tapi sudah membuat kekristenan sebagai hal yang sekuler. Mereka membuat natal menjadi santa claus yang sangat ingin memberi kepada kita manusia. Atau mungkin pernahkah kita berpikir suatu frase: “Jesus is waiting outside the door of your heart pleading to come in.” Bayangan seperti apakah yang akan kita dapat dari kalimat ini? Apakah kita melihat Kristus sebagai the King of Kings dan the Lord of Lords?

Inilah dunia yang sekarang kita hidupi. Dimana perasaan individu atau pemikiran individu akhirnya yang menjadi kebenaran itu sendiri. Keluaran 20:3 mengatakan ”jangan ada padamu allah lain dihadapanKu”, termasuk sebenernya allah yang dibentuk karena pemikiran kita yang salah. Yesus memang adalah Allah anak, tapi hati-hati di brazil pun juga ada orang namanya yesus. Hati-hati jangan-jangan kita menyembah kepada allah yang berbeda yang timbul karena pemikiran teologi kita yang salah pada saat kita bernyanyi, atau pada saat sehari hari.

Katekismus mempunyai definisi akan Tuhan seperti ini:
God is a spirit, infinite, eternal, and unchangeable, in his being, wisdom, power, holiness, goodness, and truth.

Yesaya ketika melihat kekudusan Tuhan, maka ia berkata ”Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang najis bibir..” . Disini ada kegentaran ketika Yesaya menghadap tahta Tuhan. Tuhan adalah Tuhan semesta alam, Tuhan yang menciptakan isi bumi ini.. Tuhan yang kasih namun juga adil, dan KASIH Tuhan nyata bagi umatNya melalui KEMATIAN anakNya dikayu salib. Inilah paradoks yang sangat indah. Pernahkah kita berpikir.. tentang His sacrifice? Seringkali kita melihat pengorbanan Yesus karena Ia sungguh mengasihi kita. Itu benar, tapi pernah kita melihat dari sudut Allah Bapa? Ia mengutus anakNya untuk menanggung dosa kita MATI dikayu salib. Kalau kita punya temen yang menyuruh anaknya untuk mati, bagaimana reaksi kita? Akankah kita menyebutnya kasih atau kejam? Allah adalah Allah yang maha pengasih, dan adil, dan sekaligus kudus dan selayaknya seluruh kemuliaan hanya bagi Dia.

Karena kita tidak bisa datang kepadaNya, maka Ia datang kepada kita. Karena kita tidak bisa taat, maka Ia mau taat kepada Bapa untuk kita. Karena kita selalu berkata yang jahat, Ia selalu berkata yang benar, dan jujur. Dan karena kita tidak bisa membayar pelanggaran kita, dan dosa itu terlalu besar dari apa yang bisa kita tanggung, maka Ia mati, dosa kita ditanggungNya. Inilah Tuhan kita, Tuhan yang layak untuk kita puji. ”Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaanNya.” (yesaya 6:3)

Inilah langkah pertama kita untuk boleh menjalankan kehendak Tuhan. Kita perlu tahu object of worship kita (hukum 1: jangan ada padamu allah lain dihadapanKu). Karena kita tidak mungkin bisa menjalankan kehendakNya kalau kita tidak terlebih tau siapa Dia. Kalau kita sudah tau, lalu selanjutnya bagaimana kita acknowledge Tuhan kita yang hidup itu, baru setelah itu kita bisa worship dan glorify Him selayaknya sebagai Tuhan kita yang hidup.

Marilah kita boleh benar benar mempelajari dengan benar siapakah Tuhan itu dengan benar2 membaca akan FirmanNya tiap hari, dan biarlah Firman itu boleh hidup didalam diri kita setiap harinya (disinilah maka doktrin yang benar dan bertanggung jawab – kembali kepada alkitab itu penting). Biarlah jangan ada hal apapun didalam hidup kita sehari-hari dimana Tuhan tidak ada didalamnya (aknowledge Him as our God). Jadilah pekerja kristen, student kristen, atau apapun, menyanyi dengan sungguh-sungguh, berdoa setiap waktu, tidak malu mengakui Dia sebagai Tuhan yang hidup.

To know the true and living God in order to acknowledge the true and living God. To acknowledge the true and living God in order to Worship and Glorify Him.


~ PoL

Comments

Harph said…
dalem juga tulisan nya... ^^
Met kenal btw..
anak melb kan?
Paul Hartono said…
Hi juga,

Iya sekarang tinggal di melbourne, sama2 kan ya? :) Salam kenal.. muda2 an boleh jadi berkat..