Kuatir?

Matius 6:25
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”

Bolehkah kita kuatir? Bagi mahasiswa mungkin mereka kuatir akan skripsi atau tugas-tugas nya, atau mungkin seseorang kuatir akan masalah yang dihadapinya sampai-sampai sulit untuk tidur. Untuk para pekerja kantoran, mereka kuatir akan pekerjaannya, masa depannya sampai-sampai harus bekerja sampai malam, menelantarkan keluarganya, dll.

Hari ini ayat bacaan saya adalah Filipi 4, dan ketika membaca didalamnya saya teringat akan ayat yang pernah dikasi oleh seseorang yang sangat dekat dengan saya. Filipi 4:6 yang berbunyi demikian: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah daman doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”

Di ayat ini sejenak terlintas dipikiran saya dua kalimat yang menonjol yaitu: “jangan kuatir”, dan “doa”. Apa hubunganya kuatir dengan doa? Bukankah kalau kita mengungkapkan nya dalam doa pun berarti sebenernya dalam pikiran kita, kita masih kuatir? Apa sebenernya maksud ayat ini? Apa hubungannya dengan Matius 6:25 diatas?

Kristus didalam Kitab matius mengingatkan sekali lagi akan kesalahan yang dilakukan oleh ahli farisi. Kristus mau mengingatkan akan 2 dosa yaitu: kemunafikan (Matius 6:1-24) dan keinginan akan hal-hal duniawi/worldly mindedness (Matius 6:25-34).

Setiap perkataan jangan kuatir didalam Matius 6:25 ini sebenernya ingin mengingatkan kita sekali lagi akan fokus hidup kita. Ini merupakan dosa, Hukum pertama mengatakan: “Jangan ada padamu allah lain selain Aku”. Pada saat pikiran kita berfokus kepada hal lain, disini sama saja kita tidak mengakui Tuhan kita sebagai Allah dalam hidup kita. Kalau kita mengakui Dia sebagai Allah yang maha kuasa, berdaulat atas segala sesuatu, yang merancangkan segala sesuatu untuk kebaikan anak-anakNya masakan kita masih kuatir(tidak percaya)?
Mari kita refleksi diri kita masing-masing pada saat kita kuatir, dimanakah fokus kita? Apakah kita masih melihat kepada titik yang sama yaitu Kristus didalam hidup kita? Ataukah sebenarnya kita sudah bergeser untuk memuaskan nafsu kita (our sinful lust)? Matius 6:33 mengajak kita untuk mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepada kita.

Paulus didalam filipi 4:6 pun mengajak kita sekali lagi untuk melawan kecemasan yang begitu dalam tersebut dengan berdoa setiap saat (“...tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah daman doa dan permohonan dengan ucapan syukur”). Mari kita perhatikan lebih dalam bagian ini.

Pertama, kita diajak bukan hanya berdoa masalah-masalah tertentu saja, tetapi untuk mendoakan setiap masalah yang ada. Ketika pikiran kita membuat hidup kita bergeser dari fokus hidup kita, atau masalah itu membuat pikiran kita terganggu bawalah dalam doa.

Kedua, mengucap syukur senantiasa didalam doa-doa kita. Bukan hanya kita berdoa akan masalah, tapi hendaknya kita bersyukur untuk anugerah Tuhan, dan untuk doa kita yang boleh kita sampaikan.

Ketiga, doa sebagai sarana komunikasi kita (our desires) terhadap Tuhan (Let your requests be made known to God), bukan berarti Tuhan perlu untuk dikasi tau masalah kita supaya Dia tau. Tuhan mengetahui masalah kita lebih dari kita mengerti dan sebelum kita menyampaikannya. Tapi Ia mau agar kita bersandar padanya dan meminta akan belas kasihanNya (mercy of God).

Akibat dari hal diatas adalah Tuhan menjanjikan Tuhan akan menjaga hati kita dengan damai sejahtera (ayat 7). Pada saat kita mengalami masalah, kecemasan, dan kita membawanya dalam doa, seharusnya orang kristen mengalami kenyamanan, damai dihatiNya, karena Tuhan yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. Kita tidak seharusnya sampai jatuh sakit atau rumah tangga berantakan karena kekawatiran kita karena kita percaya dan bersandar kepada Tuhan.


Soli Deo Gloria

Comments

RO'IEL said…
Kawatir apa kuatir?

Bahasa Indo Melb?
Paul Hartono said…
hehehe mestinya kuatir ya ko? ya gpp deh kan meaning always in context :)