Love - Part 1

Hari ini adalah hari valentine, dan banyak sekali orang-orang mengutarakan rasa kasihnya pada hari ini. Hari valentine identik dengan kata kasih atau Love. Seakan-akan pada hari ini kebanyakan orang mulai menunjukkan kesabarannya, perhatiannya, kepeduliannya, tetapi bagaimana dengan hari lainnya? Lebih parahnya sebagian orang tetap tidak sabar, tetap tidak peduli, tidak mau menerima kebenaran, tetap menjaga apa yang menjadi pridenya terhadap orang disekelilingnya kecuali terhadap pasangannya. Hypocrites! Ini munafik.

Didalam tulisan saya kali ini, saya mengajak kita bersama-sama melihat apa yang tertulis dalam Firman Tuhan mengenai kasih. Didalam 1 Korintus 13: 1-13 disitu dituliskan banyak mengenai kasih. Didalam perikop ini Paulus memulai dengan memberitahukan begitu pentingnya kasih itu (ayat 1-3), dan kemudian menjelaskan tentang karakteristik dan buah dari kasih (ayat 4-7), dan selanjutnya menunjukkan perbedaan sekaligus relevansi kasih dengan anugerah-anugerah Tuhan lainnya (ayat 8 dan seterusnya).

Dalam ayat 1-3 jelas kita bisa melihat significantnya kasih itu, dan lebih dari itu kasih menurut Firman Tuhan bukanlah semata-mata kasih yang dunia ini lakukan (kasih sebatas manusia saja). Kasih menurut Firman Tuhan adalah suatu kasih yang utuh. Maksudnya adalah kasih sejati kepada Allah dan manusia. Didalam Matius 4:10 dikatakan bahwa ada tertulis: “Engkau harus menyembah (worship) Tuhan Allahmu, DAN hanya kepada Dia sajalh engkau berbakti (serve)”. Disini ada 2 hal yang tidak bisa dipisahkan: worship dan serve. Worship adalah sesuatu hubungan yang vertical dan serve Tuhan kita melalui hubungan horizontal kita dengan sesama.

Seringkali kita mengulang-ulang jaman tanpa kita sadari, banyak orang kristen dalam pelayanannya berkata saya melayani Tuhan, Saya mementingkan Tuhan ( saya kan God centered tidak human centered). Coba kita lihat Matius 15:3-5 dimana orang farisi berdalih untuk tidak melayani orang tuanya karena memuliakan Tuhan. Disisi lain, dunia ini memiliki kasih tapi tidak dalam kebenaran Firman Tuhan, Tidak mengasihi Tuhan (ini namanya human–centered).

Ada 5 hal yang dikemukakan paulus dalam hal ini:

1. Kasih melampaui anugerah berkata-kata (gift of tongue).
1 Kor 13:1 “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.”

Paulus adalah seorang yang pandai berkata-kata, namun dia sadar bahwa kasih melebihi itu. Sekalipun seseorang mampu berkata-kata dalam banyak bahasa, ataupun memiliki suara seperti malaikat, atau sekalipun seseorang mampu berpidato, ataupun bahkan berkotbah demi nama Tuhan sekalipun, kalau tidak ada kasih maka ia sama seperti gong yang berkumandang dan canang yg gemerincing. Maksudnya apa? Tanpa kasih maka semua kata-kata itu tidak akan menyenangkan hati Tuhan. It is the charitable heart, not the voluble tongue, that is acceptable with God.

2. Kasih melampaui pengetahuan (knowledge).
1 Kor 13:2a “Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan;”

Disini dikatakan bahwa meskipun seseorang memiliki anugerah bernububat (menyingkapkan hal-hal yang misteri) ataupun seseorang itu memiliki hikmat, atau kepintaran yang sangat tinggi, pengertian akan Firman Tuhan yang banyak (doctrine), tapi tanpa kasih itu tidak ada artinya. It is not great knowledge that God sets a value upon, but true and hearty devotion and love.

3. Kasih melampaui iman
1 Kor 13:2b “dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.”

Didalam Markus 11:23 dikatakan bahwa jika memiliki iman yang benar maka gunung pun bisa dipindahkan. Namun demikian, hal yang terlihat hebat menurut manusia ini, termasuk juga melakukan banyak pekerjaan-pekerjaan besar didalam nama Yesus, meskipun itu semua berhasil dimata manusia, tetapi Tuhan melihat itu semua kosong. Moving mountains is a great achievement in the account of men; but one dram of charity is, in God's account, of much greater worth than all the faith of this sort in the world.

4. Kasih melampaui pekerjaan baik (outward acts)
5. Kasih melampaui penderitaan yang kita terima (suffering)
1 Kor 13:3 “Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”

Disini Paulus mengingatkan seringkali kita menolong, melakukan pekerjaan-pekerjaan sosial seperti kerja bakti, melakukan christmas carol, melakukan banyak aktifitas dalam pelayanan, mengeluarkan segala tenaga, pikiran, bahkan sampai rela berkorban, menderita bagi melakukan pelayanan, tapi kalau kita tidak memiliki kasih yang sejati maka semuanya itu sia-sia.

Lebih dalamnya lagi, bluntly speaking, ketika kita mati dalam mengabarkan injilpun tetapi tidak ada kasih didalam kita maka sia-sialah itu semua.

Inilah pesan pembukaan dari paulus mengenai pentingnya kasih. Lalu sekarang pertanyaannya kasih yang bagaimana? Diatas telah dijawab secara singkat maksud dari kasih yang sejati, kasih yang benar menurut Firman Tuhan. Kasih yang bukan saja kepada manusia atau Tuhan saja tapi kasih kepada Tuhan (worship) dan manusia (serve God). Seperti ada tertulis dalam alkitab "Kasihilah Tuhan Allahmu" dan juga tidak melupakan "Kasihilah sesamamu manusia”.

Ngerikah kita melihat pesan paulus ini? Mari kita mengkoreksi hidup kita, apakah kita memiliki kasih yang sejati? Kasih yang benar dihadapan Tuhan? Benarkah hidup kita sudah mencerminkan kasih agape dr Tuhan? Benarkah kasih kita sudah memberikan buahnya seperti yang terdapat dalam bagian ke dua dari surat paulus ini (ayat 4-7) ? Kiranya segala kemuliaan bagi Tuhan kita. Soli Deo Gloria.

"Andaikan aku lakukan yang luhur mulia
Jika tanpa kasih cinta hampa tak berguna
Reff.
Ajarilah kami bahasa cintaMu agar kami
Dekat padaMu ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa cintaMu agar kami
Dekat padaMu"

~ PoL

Comments