God's Confidence

Bacaan: Filipi 1:1-11

Anda tentu tahu permainan puzzle. Mungkin anda seorang yang sangat mahir atau mungkin anda seorang yang kurang mahir. Tetapi terlepas anda mahir atau tidak, ketika didepan kita terdapat puzzle yang terdiri dari 1000 bagian, dimanakah kita harus memulai menyusunnya? Jalan yang biasa dilakukan dan pasti benar adalah mencari 4 bagian ujung puzzle tersebut yang terdiri dari 2 sisi lurus bersebelahan bukan? Lalu ketika 4 bagian ujung sudah kita temukan bagaimana selanjutnya? Selanjutnya adalah mencari bagian tepi yaitu bagian yang memiliki 1 sisi datar untuk membuat bingkai dari puzzle tersebut. Mungkin setelah kita menyusun bingkai tersebut sampai jadi, masih tersisa 880 bagian puzzle yang tersisa. Disini mungkin bagi kita yang amatir mungkin kita akan bingung bagaimana melanjutkannya. Namun demikian, kita yakin dan kita tahu tiap-tiap dari 880 puzzle yang masih tersisa itu pasti akan fit dan masuk kedalam gambar keseluruhan dari puzzle yang ada didepan kita. Hal yang sama pun terjadi dalam hidup kita, didalam kita berjalan didalam perjalanan hidup kita menjadi murid Tuhan, seringkali kita memiliki 880 pertanyaan didalam hidup, ada 880 pertanyaan yang kita tanyakan pada Tuhan. Mengapa begini? Mengapa begitu? Apa artinya? Namun kita tahu bahwa ada bagian yang sudah tersusun pada tempatnya, seperti yang rasul Paulus katakan didalam Filipi 1 bahwa Tuhan adalah Tuhan yang berdaulat dan kita tahu bahwa Tuhan bekerja didalam hidup kita.

Ketika kita tahu bahwa Tuhan bekerja dalam hidup kita, hal inilah yang menjadi keyakinan dari murid Tuhan. Keyakinan kita berasal dari suatu keyakinan yang pasti bahwa Tuhan pasti akan menyelesaikan apa yang Tuhan telah mulai (Our confidence as Christian comes from the certainty that God always finishes the work He starts – Filipi 1:6). Namun, selama hidup kita, kalau kita ingin menjaga keyakinan yang seperti ini maka hidup kita harus mempunyai suatu tujuan (aim) yaitu hidup didalam hidup yang memuliakan Tuhan (Filipi 1:11).

Ketika kita atau seseorang menjadi kristen, kita terkadang mungkin berkata bahwa orang tersebut mengambil keputusan untuk menerima Kristus 5 tahun yang lalu, atau mungkin ketika seseorang menjadi pendeta, kita berkata ia telah menyerahkan dirinya menjadi pendeta. Namun Paulus melihatnya berbeda, ketika seseorang berespon kepada Tuhan, maka sesungguhnya Tuhan telah mengerjakan sesuatu didalam dirinya. Di ayat 5 kita melihat Paulus begitu yakin bahwa Tuhan bekerja didalam jemaat Filipi karena mereka bersekutu didalam pemberitaan Injil dari hari pertama sampai sekarang. Ini menunjukkan ada perubahan didalam diri jemaat Filipi karena Injil tersebut. Maka disambut didalam ayatnya yang ke 6, karena Paulus tahu bahwa Tuhan bekerja didalam diri mereka, Paulus yakin bahwa Tuhan akan menyelesaikan apa yang Ia telah mulai.

Bisakah kita memiliki keyakinan seperti ini? Suatu slogan yang sering kita dengar “Ora et Labora” merupakan suatu slogan dimana kita bekerja, dan berdoa, merupakan suatu slogan yang bersandar total pada Tuhan. Sekali lagi apakah kita memiliki God’s confidence atau Self confidence? Apakah kita tidak beribadah didalam hari sabat kita dengan alasan kita bekerja, pekerjaan yang menumpuk? Buat para student maka ujian yang sulit? Apakah kita tidak saat teduh dengan alasan hidup kita yang terlalu sibuk? Ataukan didalam hidup kita melakukan keputusan-keputusan yang kita mau, tanpa menjalankan hal-hal baik yang seharusnya kita lakukan seperti berdoa? Kalau anda menjawab “ya”, berarti anda terlalu self confidence. Tidak tahukan kita bahwa Tuhan mampu mengambil semua yang kita miliki, dan Tuhan mampu memberi apa yang Tuhan mau? True disciples have their confidence in God.

Inilah suatu karakter yang harus dimiliki oleh seorang murid Kristus yang sejati – Confident in God. Hidup kita memang sering turun naik, dan terkadang kita sendiri pun frustasi dengan hidup kita yang suka jatuh. Namun itulah arti sebagai murid (disciple). Seorang dikatakan murid berarti seorang itu adalah: a “learner”. Murid akan selalu belajar, belajar untuk bisa menyerupai our sample, Tuhan kita Yesus Kristus – imago Dei. Murid akan selalu belajar, selalu memiliki kesalahan, namun kita belajar untuk tidak melakukan hal yang salah. Namun disisi lain, ketika kita merasa bersalah, kita tahu bahwa Roh Kudus masih berkata pada hati nurani kita. Disini Tuhan sekali lagi bekerja, Tuhan tidak meninggalkan kita. Berubahlah, dan yakinlah Tuhan akan menyempurnakan hidup kita, ketika kita terus mau belajar taat sebagai murid Kristus.

Selanjutnya diayat yang ke 9, Paulus berdoa supaya mereka makin bertumbuh didalam pengetahuan dan pengertian yang benar didalam Tuhan. Inilah karakter selanjutnya didalam menjadi murid Kristus (a true disciples grow in their understanding of God). Efek dari pengetahuan akan Tuhan yang benar ini (ayat 10) adalah kita dapat melihat apa yang baik, artinya hidup kita pun menjadi hidup yang memiliki bijaksana dan hikmat didalam kita bertindak. Knowledge dan understanding bukanlah suatu tujuan akhir kita. Kita tidak dipanggil untuk menjadi seorang ahli teologia, namun Knowledge dan Understanding kita terhadap Tuhan seharusnya menimbulkan suatu hal yang genuine akan kasih didalam hidup kita: a love for God, a love for others.

Hal selanjutnya didalam ayat 10 kita melihat bahwa murid Kristus adalah murid yang berbuah. Dikatakan: “...supaya kita suci (pure) dan tak bercacat (blameless) menjelang hari Kristus.” Sekali lagi darimanakah ini semua? Ayat 11 ditutup dengan kalimat bahwa itu semua dikerjakan oleh Yesus Kristus, dengan tujuan untuk memuliakan dan memuji Allah.

Ditengah perjalanan hidup kita, mari kita bertanya pada diri kita sendiri 2 pertanyaan dari Filipi 1:10.
1. How “pure” are we? – Apakah diri kita yang didalam berbeda dengan diri kita yang terlihat dari luar?
2. How “blameless” are we? – Apakah hidup kita membuat orang lain lebih mudah atau lebih sulit didalam mengenal Kristus?


~ PoL

Comments