Exodus 12:12-13 – Salvation By His Grace

12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
12:13 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.

Hukuman / Penghakiman Tuhan kepada tanah Mesir terlihat dengan jelas dibagian ini. Bagian ini menekankan hal demikian, menunjukkan atau menekankan Tuhan sebagai hakim. Ia akan menghakimi segala ketidak-adilan, kejahatan, dan segala pelanggaran-pelanggaran terhadap perintah-Nya yang terjadi didunia ini. Didalam bagian ini Tuhan menghakimi Mesir dan juga barang siapa yang tidak percaya kepada tanda darah anak domba itu. Bila orang Israel tidak percaya kepada darah anak domba maka penghakiman (judgement) Tuhan pun akan ada atasnya, maka orang itu pun akan mati / musnah. Hal ini pun berlaku atas setiap dari kita bahwa bila manusia tidak percaya kepada kematian Kristus yang menyelamatkan maka manusia akan menerima penghakiman (judgement) yang dari Tuhan yang membawa kematian yang kekal (kemusnahan).

Di ayat 13, dituliskan: “Apabila Aku melihat darah itu…”. Ini sekali lagi menekankan bahwa seseorang tersebut selamat BUKAN karena ia melakukan ritualnya (peraturan-peraturan yang Tuhan katakana di ayat-ayat sebelumnya), bahkan secara esensi bukan karena ia menaruh darah pada kedua tiang pintu, namun semata-mata karena “Aku melihat darah itu” atau dengan kata lain karena Tuhan yang menyelamatkan (anugerah keselamatan yang dari Tuhan). Disini kita melihat 2 aspek: disatu sisi ada penghakiman bagi orang berdosa yang dimusnahkan, disisi lain ada anugerah bagi orang berdosa yang diselamatkan.

Setelah kita melihat ayat Keluaran 1-13, apakah yang bisa menjadi refleksi kita?
Sharing dan refleksi dari saya pribadi ketika boleh merenungkan bagian ini:

1. Puji Syukur dan kemuliaan bagi Tuhan, dimana Tuhan didalam anugerahnya membawa bani Israel keluar dari Mesir, terlebih ketika kita memperhatikan orang-orang Israel yang selamat dari kemusnahan dan keluar dari Mesir itu mungkin di masa lalunya dia juga adalah seorang penjahat, pezinah, pembunuh, ataupun yang lainnya dimana ia pun seorang berdosa; namun malam itu Tuhan “melihat” dirinya melalui darah anak domba di depan tiang pintunya, dan ia dan keluarganya boleh diselamatkan. Bukankah diri kita pun seperti ini? Apakah kita merasa kita lebih baik dari orang lain? Kita seorang yang berdosa, namun semata-mata karena anugerah Tuhan, Tuhan mengampuni dan tidak memusnahkan kita bahkan kita dituntunnya keluar menuju suatu tempat perjanjian.

2. Ketika kita menyadari betapa anugerah Tuhan yang begitu berlimpah bagi kita, apakah kita benar-benar menghargai anugerah ini melalui respon kita? Secara personal ketika saya melihat orang Israel yang menaruh darah diluar, inilah yang Tuhan mau kita, umatNya lakukan: percaya kepada darah Kristus yang menyelamatkan kita, dan bila kita percaya biarlah itu ditunjukkan “diluar”. Biarlah tanda “darah” tersebut nampak diluar sehingga orang lain pun bisa melihatnya.

3. Bukan hanya diri kita boleh percaya dan melakukan perintahNya secara pribadi, namun seperti Tuhan yang berkata kepada Musa dan Harun untuk memberitakan perintah dan rencana “keselamatan” kepada bangsa Israel, namun kita dipanggil juga untuk menyampaikan kabar baik ini, kabar “keselamatan” melalui darah anak domba, yaitu Kristus yang mati dikayu salib.

Soli Deo Gloria,

Paul Hartono

Comments